Tuesday, June 10, 2014

sombong

WARNING!!
post ini khusus yg beragama Islam. Yg beragama lain, maupun yg tidak beragama tidak dianjurkan untuk membaca.

halo sodara sodara se-agama,
beberapa waktu yg lalu saya bertengkar dengan Kyai Abal Abal.

jadi saya iseng iseng bertandang kerumah teman papa, beliau bilang sih pelaku ma'rifat gitu lah.

Ma'rifat itu semacam tingkatan pembelajaran agama Islam. kalo ngga salah urutannya Syariat, Tarikat, Hakikat, dan Ma'rifat.

nah, Ma'rifat ini yg tertinggi. katanya sih kalo berdoa pasti di Ijabah/ dikabulkan. sebab, sudah sangat dekat dengan Allah. mesra gituuu hehe.

nah teman papa ini, bertahun-tahun belajar agama Islam. tapi anehnya, beliau kadang meninggalkan Shalat! beliau bilang sudah tidak perlu lagi Shalat 5 waktu begitu. aneh! Shalat kan tiang agama boss???

trus lanjut lah kita ngobrol, beliau bercerita soal perjalanan dia mencapai Ma'rifatullah. doi belajar bertahun-tahun dan udah dalem banget soal agama Islam. kita ngobrol ngalor ngidul, tau tau kita bahas soal orang Sholeh.

saya ditanya, "dek Hira mau jodoh yg bagaimana?". saya jawab, "yang Sholeh aja, Oom." beliau tanya lagi, "orang Sholeh itu yg bagaimana dek?". "kan ada ciri-cirinya, Oom. saya pernah baca. yg pasti orang Sholeh hidupnya tenang, matinya gampang, surganya dipastikan. saya pingin diseret ke surga." jawab saya.

kemudian beliau menjelaskan, bahwa orang sholeh itu orang yg beramal sholeh. oke, logis. saya nanya dong, amal sholeh tuh yg seperti apa? eh, beliau jawabnya begini:

"amal sholeh itu amal yg dilakukan orang sholeh."

eh halo! penjelasan macam itu anak TK juga bisa, men!

saya kejar penjelasan beliau, saya desak untuk jawab amal sholeh itu yg seperti apa. jawaban beliau tetap sama. saya emosi dong. saya ajak debat sekalian.

"Om, maaf aja ya. kalo penjelasan sprti itu saya juga bisa. orang jahat itu yg melakukan perbuatan jahat. perbuatan jahat, itu dilakukan oleh orang jahat. tapi jahat itu kan relatif, siapa yang bisa menilai? jangan bilang Allahu'alam. kalo itu saya udah tau. Tapi Allah sudah menjelaskan pada kita perbuatan-perbuatan yg mendzalimi orang lain, itu termasuk jahat. jadi kita tahu pasti perbuatan yg harus kita hindari. lah penjelasan om serba ambigu."

beliau diam aja. saya kesal dong, ngakunya pelaku Ma'rifat, jawab pertanyaan saya yg belajar Syariat aja ngga bisa!

yang saya pelajari hari itu, mulut manusia tuh banyak riya' nya. kita ngga boleh sombong, men. kamu boleh anggap kamu pintar, tapi diatas langit masih ada langit.
boleh kamu berilmu, tapi harus diimbangi sama kerendahan hati, kelapangan dada.

seperti kata papa:

"Biarpun kamu pintar, punya ilmu, jangan pernah merasa penuh dengan ilmu. kamu tidak akan bisa belajar hal yg baru, karena wadahmu penuh. lapangkan dada, buka telinga, serap yg baik baik saja. lebarkan wadahmu selebar-lebarnya, kamu tidak tahu hari ini akan dapat pelajaran apa. jadilah peka."


Tsaaaahhhh! 

Sunday, June 1, 2014

sesal

menatap seraut wajah,
nafasmu tercekat, lidahmu kelu
gusar benar, gundah resah
biar saja kamu ingin menangis pilu
semua salahmu!

kamu bilang siap lara
sekarang, bicara hati saja
apa dirasa?
tentu tiada mampu kamu bicara
hilang! hilang bingar suaramu.

kamu, sedari awal bilang cinta tak harus memiliki
tahukah?
itu balada orang patah hati!
kamu sudah tahu akan melara jiwa!
mengapa masih diteruskan, bodoh!

saat ini mau apa?
hanya bisa terpekur, kemudian melantur!
melihat dia saja kamu rikuh
sangkakan dia benci jumpa kamu
hanya bisa menerka nerka

maumu apa? kembali ke momen simalakama?
saat kamu bahagia dan berduka bersamaan?
saat kamu bohongi nurani, demi nyaman pelukan?

luka hatimu, goresanmu sendiri!
tahu rasa!